Penjualan sepeda motor Yamaha seperti sudah di paparkan sebelumnya, market sharenya terus merosot. Belom lagi peraturan uang muka kredit yang ditetapkan naik oleh Bank Indonesia makin mencekik.
Uniknya, meski uang muka kredit naik, tapi penjualan Honda tetap leading. Bahkan market share-nya naik terus. Nah loh, ada apa ya? Karena barang dagangannya (motor jualannya)…??? Weits, belom tentu bro!
Telisik punya telisik, bisa jadi kemunduran Yamaha ini disebabkan oleh lembaga pembiayaan alias leasing-nya. Penjualan kredit di Indonesia masih sangat tinggi, lebih dari 70 persen loh yang beli motor pakai nyicil.
Nah, apesnya BAF yang jadi lembaga pembiayaan terbesar Yamaha belom kuat di sistem syariah. Padahal Honda sudah punya syariah dari Adira, FIF dan leasing lainnya. Gosipnya sih sudah 40 persen kredit Honda pakai cara syariah.
ATPM lainnya seperti Suzuki sampai Kawasaki juga sudah didukung oleh leasing syariah yang cukup kuat. Puncaknya di PRJ lalu, hampir semua merek menawarkan kredit DP lebih ringan dengan cara syariah.
Apa bedanya sih leasing konvensional dan syariah? Kalo konvensional DP dipatok 25 persen kalau lewat bank dan 20 kalau lewat leasing. Sedang sistem syariah DP-nya dipatok 15 persen, tapi meski lebih murah DP-nya, cicilannya sedikit lebih tinggi ketimbang konvensional. Gitu bro…!!!
Apapun, penjualan motor itu enggak cuma produk yang bagus yang pas sama konsumen, produk yang punya value tinggi. Tapi juga harus memikirkan jaringan penjualan, jaringan aftersales dan kemudahan membeli.
Kemudahan membeli motor di Indonesia masih didominasi dengan kredit, mau enggak mau keberadaan leasing juga sangat penting buat mendongkrak penjualan.
No comments:
Post a Comment
Monggo dikasih comment....!!!